Sedekah Dusun Kemendung dan Legenda Dibalik Dsn Kemendung Kec Trawas

Iwan Abdillah

Sedekah Bumi Kemendung Masih terkait acara Ruwah Dusun atau Sedekah Bumi. Kali ini kita melihat persiapan Dusun Kemendung Desa Penanggungan Kecamatan Trawas yang rencananya menggelar acara Sedekah Bumi ini tanggal 25 April 2018. Tak tanggung-tanggung sebulan sebelum hari H masyarakat di masing-masing RT secara gotong royong penuh keguyuban tengah mempersiapkan Ancak. Bukan sekadar ancak biasa!! Ini mungkin yang terbesar di Kecamatan Trawas. Tingginya saja mencapai 7 m dengan panjang 7 m. Dari beberapa Ancak diantara 5 RT itu yang kecil saja kelihatan seperti pos kamling. Menurut informasi kegiatan Sedekah Bumi di Kemendung pada tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraannya memang spektakuler. Semua material yang di pasang di ancak adalah barang yang bermanfaat. Sebut saja penutup rangka ancak harus dari kain belum isi ancak lainnya. Saat saya ke Kemendung beberapa waktu lalu ancak masih berbentuk rangka. Tapi konsepnya sdh terlihat. Curahan kreativitas dalam pembuatan ancak ini di tuntut agar tampilannya nanti istimewa dan berbeda dari lainnya. Saya sendiri ga tau apa ada seniman ahli ancak atau tim kreatif yang ada di masing-masing RT ya?? Ketika saya tanyakan kepada warga yang bahu membahu membangun ancak ini ada sesuatu menarik. Motivasi menyemarakkan dan membuat gebyar agenda Sedekah Bumi ini di dasari pada ungkapan rasa syukur atas rejeki hasil pertanian yang menjadi andalan di Kemendung ini. Dusun ini populer dengan sebutan lumbung pangan yang ada di Kecamatan Trawas. Faktanya memang seperti itu. Ternyata ada cerita di balik itu yang membuat dusun ini mendapat keberkahan. Tawadduknya masyarakat kala itu dengan merubah nama semula Nongko putih menjadi Kemendung karena adanya peristiwa asap hitam dari dibakarnya padi Rondo kuning di Tamiajeng yang membumbung tinggi seolah menunjuk pada satu titik lokasi. Dan Mbah Gede padusan seorang ulama masa itu bilang dusun yang di bawah asap hitam itu agar di namakan Kemendung. Bila ada orang luar Kemendung bilang pelaksanaan Sedekah Bumi Kemendung ini "habis-habisan" dalam soal biaya. Maka masyarakat Kemendung bilang malah bertambah rejekinya. Karena mereka yakin akan keberkahan sebagaimana diajarkan para leluhur mereka dahulu.