Sedikit tentang kebun ini, Kebun salak dan kopi UTC ini memiliki luas sekitar 8 Hektar yang sekarang lebih terkenal dengan nama kebun Ubaya Edu Agrowisata, Dulunya adalah perkebunan milik warga desa Tamiajeng Kec. Trawas yang telah Pindah Tangan / diborong oleh UTC, Setelah berpindah tangan kebon yang dulunya hanya di tanami singkong , pisang dan kayu ini , Kini telah di kelola dengan baik dan keren oleh UTC , Kebon yang dulunya kurang tertata sekitar 10 tahun yang lalu ini , kini telah menjadi kebon Salak , Kopi & durian yang tertata Rapi , Berada di area arah sebelum menuju puncak Gunung Penanggungan.
Destinasi wisata baru di Trawas Ini Berada di kawasan Pos 1 Pendakian gunung penanggungan , Sesuai dengan namanya, edu agrowisata menawarkan pengalaman memetik salak dan kopi langsung dari kebun.
"Wisatawan bisa petik dan makan salak di dalam kebun sepuasnya, bisa juga untuk dibawa pulang, harganya sama dengan salak di luar," kata Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung kepada wartawan di lokasi,
Masuk ke agrowisata ini, pengunjung disambut pepohonan salak yang
berjajar rapi. Salak yang berbuah bergerombol membuat tangan tak sabar
untuk memetiknya. Jalan beralas batu kerikil, bakal menuntun pengunjung
untuk menjelajah kebun salak seluas 6 hektare tersebut.
"Untuk kebun kopi kami punya 1,5 hektare, jenis Liberika. Kopi jenis ini banyak tumbuh di Trawas, rasanya lebih soft, masyarakat banyak suka," ujar Joniarto.
Tak hanya memetik dan makan sepuasnya, di agrowisata ini pengunjung bakal diajari teknik menanam salak dan kopi yang benar. Setidaknya terdapat 5 jenis salak di tempat ini. Yakni salak Bali, Pondoh, Sidempuan, Gading dan Penjalinan.
Dengan cara ini, Joniarto berharap bisa menarik minat pengunjung untuk menanam salak di daerahnya masing-masing. Menurut dia, selain buahnya banyak digemari, pohon salak bermanfaat untuk konservasi air.
"Untuk kebun kopi kami punya 1,5 hektare, jenis Liberika. Kopi jenis ini banyak tumbuh di Trawas, rasanya lebih soft, masyarakat banyak suka," ujar Joniarto.
Tak hanya memetik dan makan sepuasnya, di agrowisata ini pengunjung bakal diajari teknik menanam salak dan kopi yang benar. Setidaknya terdapat 5 jenis salak di tempat ini. Yakni salak Bali, Pondoh, Sidempuan, Gading dan Penjalinan.
Dengan cara ini, Joniarto berharap bisa menarik minat pengunjung untuk menanam salak di daerahnya masing-masing. Menurut dia, selain buahnya banyak digemari, pohon salak bermanfaat untuk konservasi air.
"Salak tanaman yang bisa menahan air, makanya bibit salak banyak kami
bagikan ke warga Trawas tujuan utama kami untuk konservasi air,"
ungkapnya.
Untuk bisa menjajal pengalaman seru ini, pengunjung cukup membayar Rp 15-25 ribu per orang. Itu belum termasuk ongkos untuk membawa pulang buah tangan salak dan kopi.
Mampir ke tempat ini, rasanya belum lengkap jika tak menyambangi Ubaya Penanggungan Center (UPC). Tempat ini menjadi pusat informasi ratusan situs purbakala yang ditemukan di Gunung Penanggungan.
Ratusan foto dari sekitar 150 situs purbakala peninggalan Airlangga dan Majapahit di Penanggungan, dipajang di dalam UPC. Seperti candi Pura, candi Putri, candi Sinta, candi Gentong, meja persajian, candi Wisnu, candi Guru, carik, lurah, candi Kendalisodo, candi Sadel, candi Kama II dan III, candi Kendali, punden berundak, altar tunggal, goa pertapaan, goa Buyung, serta goa Watu Tulis.
"UPC kami harapkan menjadi pusat informasi awal bagi masyarakat sebelum melihat langsung fisik situs purbakala di Gunung Penanggungan," tandas Joniarto.
Untuk bisa menjajal pengalaman seru ini, pengunjung cukup membayar Rp 15-25 ribu per orang. Itu belum termasuk ongkos untuk membawa pulang buah tangan salak dan kopi.
Mampir ke tempat ini, rasanya belum lengkap jika tak menyambangi Ubaya Penanggungan Center (UPC). Tempat ini menjadi pusat informasi ratusan situs purbakala yang ditemukan di Gunung Penanggungan.
Ratusan foto dari sekitar 150 situs purbakala peninggalan Airlangga dan Majapahit di Penanggungan, dipajang di dalam UPC. Seperti candi Pura, candi Putri, candi Sinta, candi Gentong, meja persajian, candi Wisnu, candi Guru, carik, lurah, candi Kendalisodo, candi Sadel, candi Kama II dan III, candi Kendali, punden berundak, altar tunggal, goa pertapaan, goa Buyung, serta goa Watu Tulis.
"UPC kami harapkan menjadi pusat informasi awal bagi masyarakat sebelum melihat langsung fisik situs purbakala di Gunung Penanggungan," tandas Joniarto.
(Enggran Eko Budianto/fat) Editor Maulana Kusnadi R
Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
BalasHapusSaya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;~~~
Call: 0823 5329 5783
WhatsApp: +6282353295783
Yang Punya Room Trimakasih
----------